Our social:

Latest Post

Senin, 24 Januari 2011

TNI AL Menguji Kapal Perang Buatan Indonesia

Kapal Perang KRI Banjarmasin - 592, buatan PT PAL Indonesia

VIVAnews.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut melakukan pelayaran uji coba jarah jauh ke sejumlah wilayah di Indonesia dengan menggunakan kapal perang KRI Banjarmasin-592. Pelayaran tersebut adalah bagian dari perkenalan KRI Banjarmasin-592 kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Menurut Komandan KRI Banjarmasin Letkol Laut (P) Eko Jokowiyono, mereka mulai berlayar sejak 19 Januari dari Jakarta, dan berlabuh di Dermaga Soekarno, Makassar Minggu malam. “Pelayaran perdana dan terpanjang ini sebagai perkenalan,” kata Letkol Eko kepada wartawan di Makassar, Senin 24 Januari 2011.

Jet Siluman China Diduga Meniru AS

VIVAnews.com - Pesawat jet tempur siluman berteknologi tinggi China yang membuat Amerika Serikat khawatir diduga justru menggunakan teknologi yang dibangun AS sendiri. China kemungkinan mencontek dari sebuah pesawat jet AS yang jatuh di Serbia, pada 1999 lalu.

Para pengamat dan ahli militer negara-negara Balkan (Eropa bagian tenggara) dilansir dari laman Associated Press, Minggu, 23 Januari 2011, mengatakan bahwa teknologi dan rancangan pesawat siluman Chengdu J-20 China yang baru saja diuji coba dua pekan lalu mirip dengan pesawat AS F-117 Nighthawk.

Pesawat ini tertembak jatuh ketika tengah menjalani misi penyerangan udara NATO pada Perang Kosovo, 27 Maret 1999, oleh rudal anti-pesawat tempur Serbia dalam sekali tembak. Pilot berhasil meloloskan diri dan selamat.

F-117 Nighthawk adalah pesawat siluman pertama yang tertembak. Pentagon meyakini bahwa tentara Serbia yang menembak menggunakan rudal SA-3 buatan Soviet hanyalah beruntung dapat menjatuhkan pesawat mereka.

Kepingan-kepingan pesawat yang hancur lalu jatuh di sebuah lahan pertanian di Serbia, beberapa kepingan bahkan sebesar mobil. Warga mengumpulkan kepingan-kepingan tersebut sebagai kenang-kenangan.

Data Pribadi 25 Juta Pengguna Ponsel Bocor

VIVAnews.com - Kabar bocornya data pengguna telekomunikasi mencuat setelah muncul klaim dari salah satu penjual layanan pengiriman SMS massal. Menurut keterangan BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia), orang tersebut mengaku memiliki database berisi 25 juta nomor ponsel aktif di Indonesia.

"Kami sedang menyelidiki isu tersebut," kata Heru Sutadi, anggota BRTI, kepada VIVAnews.com, Senin, 24 Januari 2011. "Penyelidikan ini sangat penting mengingat data pengguna adalah sesuatu yang sifatnya rahasia dan dilindungi UU Telekomunikasi No. 36/1999. Jika isu ini benar, maka jelas hal itu pelanggaran."

Sebagaimana diketahui, BRTI merupakan badan regulasi mandiri yang diharapkan dapat melindungi kepentingan publik, dalam hal ini adalah pengguna telekomunikasi, serta menjaga kompetisi bisnis telekomunikasi agar berlangsung sehat.

Cara Membuat Crop circle