Our social:

Latest Post

Senin, 17 Januari 2011

Sistem Operasi Android Mudah Di Bobol Hacker 'Waspada'

tribunnews.com - Sistem operasi (OS) Android Google ternyata sangat rentan terhadap serangan hacker dan virus ketimbang platform yang ditawarkan iPhone, Apple. Demikian dilansir sistem keamanan software, Trend Micro, dan dikutip Sydney Morning Herald, Kamis (13/1/2011).

"Android adalah sistem open-source yang berarti seorang hacker bisa mengerti arsitektur yang membangun sistem kodenya," ujar Steve Chang, Kepala Trend Micro, salah satu penyedia layanan keamanan sejumlah server korporasi.

"Kami harus memberikan kredit ke Apple, karena mereka sangat hati-hati mengenai hal itu. Sangat sulit bagi beberapa tipe virus untuk bisa merajalela di iPhone," katanya.

"Google, pemilik dari mesin pencari terpopuler di dunia maya, menawarkan Android secara gratis dan memberikan akses ke pengembang untuk menciptakan kode bagi piranti lunak tersebut. Sedangkan Apple membutuhkan persetujuan untuk setiap aplikasi yang diajukan.

"Dalam segala bentuk alat komputasi, sejumlah user setidaknya memberikan kepercayaan informasi kepada pengembang atas aplikasi yang mereka gunakan," ujar perusahaan yang berbasis di Mountain View, California, Amerika Serikat (AS), dalam pernyataan tertulis.

Benarkah Mammoth Bisa di Hidupkan Kembali?

tribunnews.com - Mammoth yang sudah punah ribuan tahun yang lalu ada kemungkinan bisa dihidupkan kembali dalam waktu empat tahun ke depan dengan terobosan teknologi kloning.

Sebelumnya pada tahun 1990 pernah ada upaya untuk memulihkan inti dalam sel-sel dari kulit dan jaringan otot mammoth yang ditemukan di permafrost Siberia, tetapi usaha tersebut gagal karena sel-sel kulit mammoth yang ditemukan sudah terlalu parah dan rusak akibat cuaca dingin yang ekstrim.

Tetapi, teknik yang dipelopori Dr Teruhiko Wakayama pada tahun 2008 dari Pusat Perkembangan Biologi Riken, berhasil melakukan kloning sel-sel tikus yang telah dibekukan selama 16 tahun.

Saat ini masalah telah diatasi, untuk itu seorang profesor di Universitas Kyoto, Akira Iritani, mengaktifkan kembali kampanye untuk menghidupkan kembali spesies yang telah punah lima ribu tahun yang lalu tersebut.

Proyek Rahasia Inggris : Baju Perang 'cair'

VIVAnews.com -- Sebuah temuan baru revolusioner dalam dunia militer sedang dikembangkan di Inggris. Bentuknya, baju perang antipeluru canggih yang diharapkan bisa menyelamatkan jiwa para serdadu di medang perang.

Bukan baju perang biasa, alih-alih dibuat dari material padat, ini terbuat dari sejenis cairan.

Para ilmuwan telah menciptakan zat sangat rahasia yang mampu menyerap kekuatan tembakan lawan atau pecahan peluru. Zat ini akan menebal dan mengeras saat peluru menyentuh sasaran.

Para pejabat pertahanan Inggris meyakini, baju ini akan lebih ringan, fleksibel, dan  menawarkan perlindungan yang lebih besar untuk prajurit di medan  perang.

"Baju perang cair" berteknologi tinggi ini dipamerkan dalam sebuah konferensi militer di London, berdampingan dengan berbagai gadget ala James Bond.

Apa bedanya dengan baju perang biasa?

Para peneliti telah memasukkan formula futuristik, cairan yang bisa menebal, di antara lembaran Kevlar -- serat fiber sintetis bahan rompi antipeluru yang kekuatannya lima kali lipat dari baja -- untuk menghasilkan baju perang super.

Meski disebut cair, molekul rahasia yang dikembangkan ilmuwan berbentuk mirip custard, semacam puding, yang relatif solid dan lebih tebal dari cairan biasa.

Desain Pesawat di 2025 Ala Nasa

VIVAnews.com -- Pada akhir 2010 lalu, Badan Antariksa AS, NASA, memberikan kontrak pada tiga tim yakni Lockheed Martin, Northrop Grumman, dan Perusahaan Boeing  untuk meneliti konsep desain canggih pesawat terbang masa depan yang bisa digunakan pada tahun 2025.

Seperti dimuat situs NASA, masing-masing desain pesawat yang dihasilkan tiga tim nampak beda, Namun, apapun desainnya, harus memenuhi kriteria yang dipatok NASA, yakni: tidak berisik, tidak mengeluarkan asap buangan, dan hemat bahan bakar.

Itu artinya, setiap pesawat harus menyeimbangkan semua teknologi canggih dan keramahan lingkungan. NASA juga mengharuskan pesawat masa depan bisa dioperasikan dengan aman dalam manajemen lalu lintas udara yang lebih modern di masa depan.

Syarat yang lain: masing-masing pesawat harus bisa terbang sekurang-kurangnya 85 persen dari kecepatan suara, bisa melintasi jarak setidaknya 7.000 mil, dan bisa mengangkut 50.000 sampai 100.000 pon muatan, penumpang ditambah kargo.