NewYork, 400 Penumpang Nyaris Beku
VIVAnews -- Sebanyak 400 penumpang berjuang melawan udara dingin saat terjebak di dalam kereta bawah tanah untuk transit bandara di New York. Kereta tersebut diberhentikan karena salju yang menumpuk di rel dan cuaca dingin yang membekukan sistem kelistrikan.
Mereka terjebak dalam kereta tersebut selama delapan jam dalam suhu hampir di bawah titik beku. Kereta terjebak di tengah gunungan salju di udara terbuka di stasiun Queen, New York, pada Selasa, 28, Desember 2010.
Juru bicara kereta transit, Charles Seaton, mengatakan bahwa kereta terpaksa dihentikan untuk mencegah kereta tergelincir dari rel.
Petugas kereta menutup pintu kereta agar udara dingin tidak masuk, namun penumpang masih menggigil karena angin masuk melalui celah jendela. Udara dingin bahkan mengalahkan penghangat kereta dan membuatnya tidak berfungsi lagi.
Salah satu penumpang, Christopher Mullen, 42, menghabiskan hampir 18 jam dari awal dia turun dari pesawat di bandara Kennedy, New York, sampai ke rumahnya di Brooklyn. Padahal pada waktu normal, hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja.
Dia mengatakan bahwa udara dingin di dalam kereta memang tidak membekukan air, namun sensasi dingin yang dia rasakan hampir menyerupai itu.
“Saya hanya berpelukan dengan pacar saya, kami mencoba untuk tetap berdekatan. Pakaian yang saya kenakan tidak cocok untuk udara ini. Saya menyesal tidak membawa mantel tebal,” ujarnya yang baru saja berlibur di daerah tropis di Cancun, Meksiko, seperti dilansir dari laman Associated Press.
Mullen dan pacarnya adalah sedikit dari 400 orang yang terjebak dalam kereta tersebut. Mereka semua kedinginan serta tidak mempunyai makanan dan minuman. Mullen menceritakan situasi gerbong yang dipenuhi oleh penumpang yang panik karena lapar dan takut sakit, namun tidak ada satupun yang bertindak agresif.
“Setiap kali udara dingin menyentuh kaki saya yang basah, saya menggigil. Saya hanya fokus untuk tetap hangat, saya membeku,” ujar Mullen.
Badai salju di New York juga membuat ribuan penumpang pesawat terlantar di bandara. Tiga bandara di New York ditutup sejak Minggu lalu karena landasan tertimbun salju tebal hingga mencapai 60 centimeter. Transportasi lainnya seperti bis dan kereta juga berhenti beroperasi membuat warga kota tidak dapat beraktivitas.
Mereka terjebak dalam kereta tersebut selama delapan jam dalam suhu hampir di bawah titik beku. Kereta terjebak di tengah gunungan salju di udara terbuka di stasiun Queen, New York, pada Selasa, 28, Desember 2010.
Juru bicara kereta transit, Charles Seaton, mengatakan bahwa kereta terpaksa dihentikan untuk mencegah kereta tergelincir dari rel.
Petugas kereta menutup pintu kereta agar udara dingin tidak masuk, namun penumpang masih menggigil karena angin masuk melalui celah jendela. Udara dingin bahkan mengalahkan penghangat kereta dan membuatnya tidak berfungsi lagi.
Salah satu penumpang, Christopher Mullen, 42, menghabiskan hampir 18 jam dari awal dia turun dari pesawat di bandara Kennedy, New York, sampai ke rumahnya di Brooklyn. Padahal pada waktu normal, hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja.
Dia mengatakan bahwa udara dingin di dalam kereta memang tidak membekukan air, namun sensasi dingin yang dia rasakan hampir menyerupai itu.
“Saya hanya berpelukan dengan pacar saya, kami mencoba untuk tetap berdekatan. Pakaian yang saya kenakan tidak cocok untuk udara ini. Saya menyesal tidak membawa mantel tebal,” ujarnya yang baru saja berlibur di daerah tropis di Cancun, Meksiko, seperti dilansir dari laman Associated Press.
Mullen dan pacarnya adalah sedikit dari 400 orang yang terjebak dalam kereta tersebut. Mereka semua kedinginan serta tidak mempunyai makanan dan minuman. Mullen menceritakan situasi gerbong yang dipenuhi oleh penumpang yang panik karena lapar dan takut sakit, namun tidak ada satupun yang bertindak agresif.
“Setiap kali udara dingin menyentuh kaki saya yang basah, saya menggigil. Saya hanya fokus untuk tetap hangat, saya membeku,” ujar Mullen.
Badai salju di New York juga membuat ribuan penumpang pesawat terlantar di bandara. Tiga bandara di New York ditutup sejak Minggu lalu karena landasan tertimbun salju tebal hingga mencapai 60 centimeter. Transportasi lainnya seperti bis dan kereta juga berhenti beroperasi membuat warga kota tidak dapat beraktivitas.
0 komentar:
Posting Komentar
Attention
Komentar anda sangat diharapkan agar blog ini menjadi blog yang lebih baik. dan diharapkan juga untuk Memberi Koment Yang Membangun, no spam ya Gan
admin rustihell