TRIBUNNEWS.COM - Layanan panggilan telepon internet, Skype, masih belum bisa diakses lebih dari 20 persen penggunanya. Ini merupakan masalah terbesar yang dialami perusahaan itu dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (24/12/2010), CEO Skype Tony Bates menghadapi masalah terbesar sejak ia diangkat menakhodai perusahaan itu sejak Oktober lalu. Ia mengatakan pihaknya kini sedang memperbaiki layanan itu dan prosesnya sedang berjalan.

Ini menjadi tantangan bagi Skype dan waktu krusial karena para pelanggan bergantung pada layanan tersebut jelang natal dan tahun baru terutama para investor masih menunggu rencana initial public offering (IPO). 

Bates mengatakan video chat berkelompok dan layanan pesan singkat masih offline namun sistem sudah bekerja untuk 80 persen pengguna. Skype memberikan layanan pesan singkat secara gratis untuk PC to PC, layanan panggilan suara, video, serta layanan panggilan telepon ke telepon konvesional.

"Kami tahu membuat pelanggan mengalami tekanan dalam kurun waktu 24 jam," kata Bates sembari menambahkan jika pihak perusahaan masih melakukan investigasi penyebab dari sistem yang mengalami kerusakan.